Manfaat Kesehatan Bawang Putih

Bawang putih bukan hanya bumbu masak, tetapi secara tradisional juga dimanfaatkan untuk berbagai jenis pengobatan.Para pekerja Romawi dan Mesir kuno menggunakan bawang putih untuk meningkatkan ketahanan fisik mereka. Pada abad ke-20, bawang putih digunakan untuk melawan pandemi influenza global. Saat ini, lebih dari 5.000 publikasi ilmiah dari seluruh dunia telah secara bertahap mengukuhkan manfaat kesehatan bawang putih, yang meliputi sifat antibiotik, anti-kolesterol, anti-hipertensi, anti-jamur dan banyak lainnya.

Manfaat kesehatan bawang putih terutama berasal dari dua zat yang terkandung di dalamnya, yaituallicin dan dialil sulfida.

Allicin

Garlic sensation.photo © 2007 Sebastian Mary | more info(via: Wylio)
Allicin adalah komponen aktif utama bawang putih. Pertama kali dilaporkan oleh CJ Cavallito pada tahun 1944, allicin adalah bahan utama yang bertanggung jawab atas spektrum luas dari aktivitas anti-bakteri dalam bawang putih. Penelitian juga menunjukkan bahwa allicin berperan menurunkan kolesterol, anti-pembekuan darah, anti-hipertensi, anti-kanker, antioksidan dan anti-mikroba. Karena efek anti-jamurnya, bawang putih telah lama digunakan sebagai obat rakyat untuk mengobati infeksi kulit, antara lain kaki atlet (kutu air).
Sifat kimia bawang putih sangat kompleks. Bawang putih segar mengandung enzim (yang disebut allinase) dan alliin, yang terkandung di bagian berbeda dari tanaman itu. Struktur unik itu dirancang sebagai mekanisme pertahanan terhadap mikroba patogen tanah. Ketika jamur atau patogen tanah lainnya menyerang bawang putih, membran kompartemennya hancur, dan dalam waktu 10 detik, semua alliin akan diubah menjadi senyawa baru yang disebut allicin. Ini adalah senjata yang sangat efisien karena sistem pertahanan bawang putih hanya aktif di lokasi spesifik untuk jangka waktu yang singkat, sedangkan allinasedan alliin lainnya tetap disimpan dalam kompartemen masing-masing dan tersedia untuk serangan mikroba selanjutnya. Allicin yang diproduksi terlalu banyak justru dapat berbahaya bagi jaringan dan enzim tanaman itu.
Allicin tidak ditemukan dalam bawang putih segar. Hal ini karena bawang putih segar terdiri dari 65% air dan hanya berisi alliin, bukan allicin. Satu siung bawang putih segar dapat mengandung 6-14 mgalliin per gram. Potensi alami allicin adalah 2,5-5,1 mcg per gram alliin. Untuk mendapatkan allicin, bawang putih harus dicincang halus atau diuleg. Semakin halus dan intensif pemotongan, semakin banyak allicin yang dihasilkan dan semakin kuat efek obatnya. Allicin, yang membuat bau khas bawang putih cincang, cepat rusak. Allicin akan rusak bila didiamkan dalam beberapa menit di suhu ruangan atau bila dimasak terlalu lama.
Beberapa orang lebih memilih suplemen bawang putih. Pil dan kapsul bawang putih memiliki keuntungan tidak memiliki bau bawang putih yang menyengat. Namun, produk-produk itu tidak mengandung allicin. Serbuk kering bawang putih hanya berisi allinase dan alliin. Pada berat setara, bubuk bawang putih kering memiliki kadar alliin tiga kali lebih banyak daripada bawang putih segar. Untuk mempertahankan allinase yang sensitif terhadap asam lambung (sehingga alliin dapat dikonversi menjadi allicin), bubuk bawang putih kering biasanya dilapisi kapsul yang melindungi dari asam lambung, sehingga allicin dapat diproduksi di dalam usus.

Dialil sulfida

Dialil sulfida adalah komponen lain pada bawang putih yang bermanfaat untuk kesehatan, meskipun tidak sekuat allicinDialil sulfida adalah hasil dekomposisi allicin, sehingga lebih stabil daripada allicin. Daya aktifnya tidak menurun dengan cepat dan dapat bertahan setelah dimasak.
Dialil sulfida tidak memiliki sifat anti-jamur seperti allicin. Namun, zat ini dilaporkan baik untuk sirkulasi darah, membantu menurunkan tingkat kolesterol buruk dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.Dialil sulfida bermanfaat untuk detoksifikasi sel-sel, sehingga mencegah kerusakan sel-sel hati, usus dan saraf. Dengan mendukung kegiatan detoksifikasi pada hati, dialil sulfida dapat melindungi hati selama kemoterapi. Bawang putih dapat mencegah perkembangan kanker kolorektal dan penyakit kardiovaskuler. Beberapa studi menunjukkan bahwa dialil sulfida-lah yang terutama bertanggung jawab untuk tindakan tersebut.

Tips untuk Anda

Bawang putih sangat kuat dan perlu diperlakukan dengan benar:
  • Berhati-hatilah saat mencincang bawang putih. Terlalu banyak kontak dengan bawang putih cincang dapat mengakibatkan iritasi kulit.
  • Hentikan mengonsumsi bawang putih bila Anda memiliki alergi. Beberapa orang alergi terhadap bawang putih. Gejala alergi bawang putih termasuk ruam kulit, demam dan sakit kepala.
  • Memasak terlalu lama dan penggunaan microwave menghancurkan allicin dan menghilangkan manfaat kesehatannya. Agar efek obatnya lebih kuat, cincang bawang putih segar dan campurkan dengan masakan sesaat sebelum disajikan. Jangan berlebihan menambahkan bawang putih, terlalu banyak bawang putih dapat mengiritasi lambung dan bahkan mungkin merusak saluran pencernaan.
  • Bila Anda mengonsumsi suplemen bawang putih, pecahlah konsumsinya dengan dosis harian kecil tetapi sering daripada satu dosis harian besar.
  • Jika Anda sedang mengonsumsi obat farmasi, tanyakan ke dokter Anda terlebih dahulu apakah Anda boleh mengambil suplemen bawang putih. Secara umum, antara obat farmasi dan suplemen herbal sebaiknya diberi jeda 2 jam agar tidak terjadi interaksi obat.
  • Jangan mengonsumsi suplemen bawang putih bila Anda meminum obat pengencer darah atau obat yang berefek mengencerkan darah (seperti aspirin, warfarin, dll). Sifat mengencerkan darah dari bawang putih dapat menggandakan efek obat ke tingkat yang berbahaya. Bawang putih juga berpotensi mengganggu anti-koagulan, sehingga perlu dihindari sebelum dan sesudah operasi.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar